AKIBAT TIDAK MENJAGA LISAN
Umar bin Abdul Aziz rohimahullah berkata,
أَدْرَكْنَا السَّلَفَ وَهُمْ لَا يَرَوْنَ الْعِبَادَةَ فِي الصَّوْمِ، وَلَا فِي الصَّلَاةِ، وَلَكِنْ فِي الْكَفِّ عَنْ أَعْرَاضِ النَّاسِ، فَقَائِمُ اللَّيْلِ وَصَائِمُ النَّهَارِ؛ إِنْ لَمْ يَحْفَظْ لِسَانَهُ؛ أَفْلَسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
“Kami menjumpai salaf (para shahabat) dalam keadaan mereka tidak (hanya) menilai ibadah pada puasa dan sholat. Namun, (mereka menilai ibadah termasuk pula) pada menahan lisan dari mencela kehormatan orang lain.
Sebab, orang yang banyak mengerjakan sholat malam dan puasa, jika dia tidak menjaga lisannya, maka dia akan bangkrut pada hari kiamat nanti..”
(At-Tamhid – 17/443)